Kisah Pedagang Daging yang Sesurga dengan Nabi Musa
Gambar : Pexels |
Siapa sih yang tidak mau masuk surga? setiap orang yang beriman pasti menginginkan masuk surga apalagi bisa sesurga bersama Nabi. Berikut adalah kisah seorang pedagang daging yang bisa sesurga bersama Nabi Musa As.
Dulu ketika Nabi Musa masih hidup beliau pernah meminta kepada Allah "Ya Allah tunjukkanlah kepadaku, siapakah yang akan menjadi teman dudukku di surga?"
Kemudian Allah mewahyukan kepadanya bahwa yang akan menjadi teman duduknya di surga adalah seorang laki-laki penjual daging di pasar. Allah memberitahukan pedagang daging itu secara rinci kepada Nabi Musa As.
Pada suatu hari Nabi Musa mencari laki-laki penjual daging itu hingga ditemukan di salah satu sudut pasar. Nabi Musa mengamati aktivitasnya dan menunggu laki-laki itu hingga selesai berdagang.
Ketika petang hari, laki-laki itu mengemas dagangannya. Nabi Musa pun segera mendekatinya dan berkata "Bolehkah aku ikut kepadamu? aku adalah seorang musafir."
Laki-laki itu menjawab "Boleh, silahkan ikuti aku."
Pada saat itu laki-laki tersebut belum mengenali Nabi Musa. Ketika sudah sampai di rumahnya, laki-laki itu segera memasak daging yang sangat lezat. Setelah matang, laki-laki itu menyuguhkan masakannya kepada Nabi Musa dan membawa sebagiannya lagi ke dalam kamar untuk diberikan kepada perempuan tua yang sudah tidak berdaya.
Perempuan tua itu dipangku olehnya dan disuapi dengan teliti hingga kenyang. Setelah itu, laki-laki tersebut membersihkan perempuan tua itu, mengganti pakaiannya dan mencuci pakaiannya yang sudah kotor.
Sebelum laki-laki itu selesai mencuci pakaian, perempuan tua itu menggerakan bibirnya. Rupanya perempuan tua itu sedang berdo'a dan do'anya itu diketahui oleh Nabi Musa "Ya Allah masukanlah anakku ke dalam surga bersama Musa."
Setelah selesai mencuci pakaian, laki-laki itu kembali duduk menjamu Nabi Musa. Nabi Musa bertanya padanya "Siapakah perempuan tua itu?"
Laki-laki itu menjawab "Itu ibuku, ia sudah tua, kakinya lumpuh dan hanya bisa berbaring saja."
Nabi Musa berkata padanya "Berbahagialah kamu, aku adalah Musa dan Allah telah mewahyukan kepadaku bahwa kamu akan jadi teman dudukku di surga, karena kamu telah berbakti kepada ibumu."
Mendengar ucapan itu, laki-laki tersebut merasa bahagia. Ia bersyukur dan semakin rajin merawat ibunya yang sudah tua.
wallahua'lambisshowab
Komentar
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dengan bahasa yang baik :)